Kematian, masa lalu, nafsu, amanah, meninggalkan sholat, lidah
- Kematian. Dia selalu kita abaikan. Setiap kali kita mendengar kata itu, selalu aja berusaha menghindarinya, membicarakannya pun enggan. Meskipun demikian, dia akan tetap datang menemui kita tanpa kita tahu kapan dia akan datang. Dialah yang paling dekat dengan diri kita. Segeralah bersiap untuk menemuinya.
- Masa lalu. Itulah hal yang telah kita jalani. Kesedihan ataupun kebahagian yang ada di sana tidak bisa kita atur ulang, kita ubah walaupun cuma 1 hari yang lalu, atau 1 jam yang lalu, bahkan 1 detik yang lalu. Itulah yang paling jauh dengan diri kita. Jangan sia-siakan waktumu.
- Nafsu. Selalu saja membersamai diri kita. Saat kita dalam kesendirian maupun dalam keramaian. Selalu membisikan kepada kita untuk melakukan ini dan itu. Apabila kita tidak waspada menghadapinya, maka ia akan membawa kita kepada kehancuran. Itulah yang paling besar di dunia ini.
- Amanah. Kadang atau sering malah kita menyepelekannya. Padahal, setiap amanah akan selalu butuh tanggung jawab dalam mengembannya. Itulah hal yang paling berat bagi diri kita.
- Meninggalkan sholat. Hal yang paling ringan bagi kita jika kita sudah disibukkan dengan urusan dunia: mencari nafkah, bersenang-senang, dan lain sebagainya. Jangan sampai dunia melalaikan ibadahmu.
- Lidah. Luka yang dihasilkannya tidak terlihat, tidak berbekas, tapi rasa sakitnya sulit untuk dihilangkan. Itulah mengapa ia benda yang paling tajam dibandingkan pedang, pisau, atau senjata tajam yang lain. Maka, berhati-hatilah kawan dengan ucapan yang kita katakan.